Fakta PB Djarum, Bukanlah Merek Rokok!!

Beberapa hari ini publik dihebohkan dengan perdebatan antara Komisi Perlindungan Anak Indonesia dengan PB Djarum. Perdebatan itu menyebabkan PB Djarum menutup Audisi PB Djarum tahun depan karena dituduh mengeksploitasi anak. Berikut ini fakta PB Djarum dan audisinya.

1. PB Djarum Merupakan Nama Klub

Pembelaan atas tuduhan eksploitasi anak yang dituduhkan oleh KPAI ditolak keras oleh pihak Djarum. Menurut pihak Djarum, PB Djarum bukanlah merek rokok seperti yang dituduhkan oleh KPAI melainkan nama klub bulu tangkis.

2. Audisi Dihentikan

Polemik tuduhan eksploitasi anak tersebut membuat PB Djarum memutuskan untuk menghentikan atau menutup audisi PB Djarum untuk tahun depan atau tepatnya pada tahun 2020. PB Djarum tidak akan menutup klub dan akan tetap memberikan pelatihan pada anggota yang sudah ada saja.

3. Penutupan Audisi

Dari penjelasan Budi Darmawan, Corporate Communications Manager dari PT Djarum menjelaskan bahwa penutupan audisi tersebut akan dimulai pada November 2019 mendatang. Selepas tanggal tersebut Djarum tidak akan memberikan lagi beasiswa lewat audisi.

4. Dituduh Play Victim

Awalnya PB Djarum disebutkan bersikap play victim atau bermain sebagai korban dari polemik ini dengan kemudian menutup audisi, namun PB Djarum dapat menunjukkan surat yang menunjukkan bahwa ada permintaan dari pihak KPAI untuk menutup Audisi PB Djarum.

5. Dasar Tuduhan KPAI

KPAI sendiri memiliki dasar Pasal 47 ayat 1 PP dimana setiap penyelenggaraan kegiatan yang disponsori oleh produk tembakau atau bertujuan mempromosikan produk tembakau dilarang mengikutsertakan anak dibawah usia 18 tahun dan pelanggar dapat dikenai sanksi.

6. Kementerian Pemuda dan Olahraga di Tengah Polemik

Kementerian Pemuda dan Olahraga berusaha untuk menengahi perselisihan antara PB Djarum dan juga KPAI. Pihak PB Djarum sendiri ingin memberikan fakta PB Djarum kepada KPAI bahwa pihak PB Djarum tidak sedang mempromosikan rokok ataupun produk tembakau.

Itulah sedikit fakta PB Djarum tentang perselisihan antara PB Djarum dan juga KPAI. Belum ada perkembangan dari perselisihan ini sedangkan masyarakat termasuk netizen sendiri sudah terbelah menjadi dua kubu yang pro terhadap PB Djarum dan juga pro terhadap langkah KPAI.